Setia
dan Tulus merupakan salah satu unsur utama dari bangunan rohani
kita... jika diibaratkan dengan bangunan gedung yang megah, Kesetiaan
dan Ketulusan dapat dipersamakan dengan campuran Semen, Pasir dan air
dalam takaran tepat yang berfungsi mengikat batu dan besi, serta
menutupi segala kekosongan menjadi satu bangunan yang kuat dan megah.
Memang Setia dan Tulus tidak dikatakan sebagai salah satu tiang utama
bangunan rohani (1 Kor 13:13 .. yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih ....)
namun ketiga tiang utama ini didirikan dan ditegakkan menggunakan unsur Kesetiaan dan Ketulusan.
namun ketiga tiang utama ini didirikan dan ditegakkan menggunakan unsur Kesetiaan dan Ketulusan.
Ciri dari kesetiaan dan ketulusan yang harus terlihat nyata adalah:
- Waspada. Sikap kewaspadaan atau siap sedia secara terus menerus (kontinuitas). Yesus mengingatkan semua kita muridNya dalam Luk 12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala" artinya tetap siap siaga, tetap awas dan sadar, tidak boleh lengah apalagi tertidur.
- Taat/Loyal. Sikap Taat dalam kehidupan rohani digambarkan dengan teguh hati menjadikan kita tidak mudah dipengaruhi dan mengganti idola hati kita. Ciri ini wajib ada dan harus terlihat sepanjang kehidupan terutama pada saat menghadapi pergumulan berat. Yesus mengingatkan adanya beban berat penyiksaan, penyesatan oleh nabi palsu peperangan dan kesesakan lainnya, dan Firmannya pada Matius 24:13 "Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat". Contoh keteguhan hati / ketaatan disaksikan Rasul Pulus dalam Filipi 2: 8 "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib"
- Murni. Kemurnian dari kesetiaan dan ketulusan dalam bangunan rohani sebenarnya ada dalam hati, jiwa dan roh seseorang. Kemurnian itu sendiri berwujut kebenaran, Kejujuran, kesungguh-sungguhan, tanpa kepalsuan dan tanpa maksud jahat. Rasul Petrus memberikan bukti-bukti kemurnian iman, pengharapan dan kasih yang dia miliki dihadapan Felix Walikota Jerusalem dan membela dirinya dalam Kis 24: 16 "Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni dihadapan Allah dan Manusia". ingat..pada saat kita berpura pura berbuat baik karena keinginan memperoleh upah duniawi, walau berhasil mendapatkan yang diinginkan, hati kita akan tertuduh dan menyesal, karena kita sendiri mencemari pelayanan kita, kita bukan orang yang tulus.
- Bertanggungjawab. Sikap hidup Berani Tanggung Resiko, berani berkorban, tidak ingkar janji, tidak memberi harapan palsu tetapi menganggap janji adalah hutang yang harus dibayar. Bertanggungjawab adalah ciri dari Setia dan Tulus yang harus ada pada setiap anak Tuhan. Melaksanakan tuntas pekerjaan yang dijanjikan sekalipun menanggung kerugian. Yesus berfirman dalam Matius 10:38 "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku dia tidak layak bagiKu"
Kesimpulan
: Bangunan Rohani yang dibangun dengan Kesetiaan dan Ketulusan
mendirikan pilar Iman, Pengharapan dan Kasih akan Kuat dan Megah dan
tahan uji. Tanpa Kesetiaan dan Ketulusan bangunan Rohani kita ibarat
Patung yang ada di mimpi Raja Nebukadnezar berkepala emas tua, dada dan
lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari
besi sedangkan kakinya sebahagian dari besi dan sebahagian dari tanah
liat.
No comments:
Post a Comment